MESUJI - Cuaca ekstrem merupakan bagian dari gejala alam yang memang biasa terjadi di setiap tahunnya. Hujan turun tiada henti seringkali menyulitkan aktivitas di luar rumah. Para pedagang kecil kerap mengeluhkan kondisi ini.
Takdir seorang tukang es bercerita bagaimana sulitnya dia di musim hujan seperti ini. “ udah dua minggu nganggur mas”, katanya dengan sedih. Esnya hanya beberapa gelas laku. Es jadi Air, Alhasil pendapatanpun kurang, merugi iya.“Satu hari dua hari mungkin masih bisa bertahan mas, kalau lebih dari itu, pasti gulung tikar”, celetuknya.
Takdir bercerita bagaimana teman-teman lainnya sesama tukang es akhirnya Alih profesi jadi tani sawah dikampungnya. Sawah-sawah memasuki musim tanam pada waktu musim hujan seperti ini. Mereka berharap ada pekerjaan sebagai buruh cangkul.
Derita juga dirasakan oleh para pedagang sayur, ikan dipasar Simpang Pematang. Pasar dimusim hujan seperti ini berubah menjadi, Becek. Dengan kondisi pasar seperti ini siapa konsumen yang mau masuk kedalam pasar dan berbelanja. Hanya pembeli-pembeli tertentu saja yang masih rela becek-becek. Suasana pasar pun lengang seperti kuburan. Para pedagang manatap penuh harap dagangannya terbeli habis.
Namun Cuaca ekstrem tidak selamanya berakibat negatif terhadap para pedagang. Ada pedagang yang justru omsetnya melonjak ketika musim penghujan seperti ini. Tukang Bakso, Mie ayam, Soto, Kacang rebus, Teh hangat, Susu adalah beberapa diantaranya. Cuaca dingin memang sangat cocok untuk mengkonsumsi makanan dan minuman hangat.
Profesi lain yang tampaknya kebanjiran order adalah Dokter. Klinik-klinik umum, balai pengobatan, dan puskesmas tampaknya semakin ramai saja dimusim penghujan seperti ini. Pasien tampak menumpuk di ruang tunggu. Penyakit mudah datang. Flu, batuk, panas dingin tampaknya gejala umum yang dihadapi pasien. Belum lagi ancaman demam berdarah.
Seorang bapak, nyeletuk “ wah musim hujan begini dokter panen nih, candanya. Ditengah antrian yang mulai memanjang disebuah klinik. Canda si bapak ini kontan mendapat respon dari pengunjung lainnya. “dokter panen, tukang es nangis pak, seru yang lainnya, " Cerita Takdir yang sedang mengantar teman hanya tersenyum saja.
Sakit tentu bukan kemauan anda dan juga bukan kemauan dokter. Tugas dokter adalah mengobati orang yang sakit. Saya yakin dokter juga tidak berharap atau berdoa dalam hati agar hari ini banyak yang sakit. Setiap rezeki manusia sudah diatur oleh Allah SWT. Hujan, cuaca buruk tentu ada hikmah dibalik semuanya. Konon katanya rezeki ngak akan tertukar. Apalagi rezeki dokter dan tukang es, yang sudah pasti tidak akan tertukar.
Selalu ada hikmah disetiap peristiwa, tukang es menangis di musim hujan tapi juga tertawa riang di musim panas lalu. Hukum keseimbangan pun berlaku, ada saat omzet tinggi, ada pula saat omzet jatuh. Buat para pedagang adalah hal yang biasa, tinggal mental yang bicara. (***)